Hantu di Indonesia sangat beragam, tidak hanya yang melayang di atas tanah, tetapi juga misteri siluman sungai yang dikenal sebagai Onggo-Inggi. Menjadi siluman yang mendiami bantaran sungai, kemunculannya sangat menyeramkan dan sama sekali tidak terduga.
Onggo-Inggi adalah siluman sungai yang melengkapi keberagaman jenis hantu di Indonesia. Bengawan Solo menjadi sungai yang dipercaya sebagai tempat bersemayam siluman ini. Itu adalah sungai purba, cerita tentang Onggo-Inggi menyebar dari mulut ke mulut seiring bergantinya zaman.
Bengawan Solo adalah sungai terpanjang dan terbesar di Pulau Jawa. Secara keseluruhan, panjangnya lebih dari 548 km yang membentang dari Provinsi Jawa Timur sampai Jawa Tengah. Tak khayal, selain kekayaan flora dan fauna di perairan sungai, ia juga menyimpan misteri hantu dan siluman yang beragam.
Sosok Misteri Siluman Sungai Onggo-Inggi
Kabar buruknya, siluman ini konon tidak hanya muncul saat malam saja. Onggo-Inggi aktif pada hari masih siang. Sosok siluman ini berbentuk kepala dengan rambut panjang menjuntai. Hanya kepala, tentu saja, ia tidak memiliki badan!
Wajahnya berwarna hitam yang sama-sama gelap seperti rambutnya. Memiliki mata melotot berwarna merah, dengan bagian lingkaran putih pucat. Wajahnya seolah mengisyaratkan senyuman yang jahat, niat paling jahanam untuk mengambil jiwa korbannya.
Target korban siluman jahat ini cukup spesifik, yang paling ia sukai anak-anak. Kemudian juga remaja yang masih perawan atau perjaka. Menurut mitos yang berkembang di masyarakat Solo, Wonogiri, Ngawi, dan Bojonegoro ia jarang menyerang orang dewasa.
Wujud Onggo-Inggi layaknya kain hitam mengerikan yang berenang di tepian sungai. Atau tiba-tiba kepalanya muncul dan sepasang mata pucat memandang ke arah korban. Itu cukup mengerikan, apalagi di malam hari, sebab tidak ada yang tahu apa yang berada di dalam air saat itu.
Misteri Siluman Sungai Onggo-Inggi Memakan Korbannya
Mitosnya, Onggo-Inggi masih mendiami Sungai Bengawan Solo, sejak dulu, sekarang, dan bahkan seterusnya. Ia muncul ke permukaan, menunjukkan mata tajam dan sebagian wajahnya, hingga calon korban tidak bisa bergerak sama sekali.
Selanjutnya, rambut hitam kusut dan panjang Onggo-Inggi akan merambat melilit korban itu. Menariknya ke dalam sungai, dan pada akhirnya menjadi santapan siluman. Konon, ia dapat berenang secepat lari tuyul, sehingga mustahil untuk mengejarnya.
Sebagaimana makhluk halus menikmati makanan seperti tulang-belulang atau menyan, mereka tidak memakan fisiknya, tetapi menyerap jiwa dan energi kehidupan untuk menambah kekuatannya. Selang beberapa hari atau minggu, korban siluman ini akan ditemukan begitu saja tanpa nyawa.
Pemancing Konon Kebal Siluman Sungai Onggo-Inggi
Berbeda dengan mangsa seperti anak-anak dan remaja yang masih perawan atau perjaka. Pemancing seolah menjadi penangkal yang kebal dengan siluman Onggo-Inggi. Alih-alih kabur atau takut, kebanyakan pemancing justru merasa beruntung jika bertemu dengan makhluk halus.
Hal tersebut sudah biasa, terlebih untuk pemancing malam hari. Di mana penampakan makhluk halus di sungai dipercaya akan membawa rezeki berupa tangkapan ikan melimpah. Mitos serupa tidak hanya di Sungai Bengawan Solo, tetapi juga sungai di Jawa lainnya seperti Sungai Brantas.
Meski begitu, semua itu hanya melahirkan beragam persepsi. Dan jauh lebih baik tidak bertemu dengan sesuatu yang aneh dan membahayakan. Seperti umumnya siluman di Indonesia, Onggo-Inggi juga memiliki kelemahan, konon itu adalah kain kafan dan kemenyan.
Misteri siluman sungai Onggo-Inggi memiliki nama lain, Kemamang. Sedangkan untuk rumahnya di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo, seperti tempat rimbun bambu yang angker.