Pernah dengar kisah seorang wanita jahanam yang membunuh ratusan wanita muda untuk diambil darahnya? Yang mana darah dari wanita itu diklaim untuk dijadikan sebagai ramuan agar terus tampil cantik dan awet muda? Wanita bangsawan ini juga disebut sebagai Dracula di masanya.
Bahkan semua ceritanya pun sempat diangkat menjadi film legendaris yang berjudul Blood Countess. Kalau belum, inilah kisah nyata dari sosok bangsawan besar, Elizabeth Bathory yang disebut sebagai wanita tersadis sepanjang massa.
Mengenal Sosok Elizabeth Bathory
Elizabeth Báthory, bangsawan yang lahir di sebuah perkebunan keluarga di Nyírbátor, Kerajaan Hongaria pada tahun 1560 atau 1561 silam. Dia merupakan putri dari Raja Baron George VI Báthory dan Baroness Anna Báthory. Bathory juga merupakan keturunan garis bangsawan dari Raja Polandia dan pangeran Transylvania.
Garis keturunan tersebut juga merupakan salah satu generasi perkawinan sedarah. Orangtuanya mempunyai hubungan dekat, seperti yang sering terjadi dalam pernikahan semacam itu. Hal ini diduga menjadi sumber sejumlah masalah kesehatan yang dialami sosok Elizabeth semasa kecil.
Dia semasa kecil didiagnosa menderita serangan epilepsi parah yang menyebabkan serangkaian pengobatan perdukunan yang menginspirasi banyak cerita paling berbahaya tentang legenda vampir Báthory.
Selain itu, semasa kecil Elizabeth juga kerap terserang kejang hingga ada salah satu cara yang diklaim menjadi obat yakni dengan mengoleskan darah ke bibirnya. Karena cara pengobatan inilah yang membuat banyak orang mengklaim bahwa Bathory sekeluarga menganut pemujaan setan.
Kronologi Kekejaman Elizabeth Bathory
Elizabeth Bathory, yang sering disebut sebagai “Bangsawan Kejam” atau “Lady Dracula”, adalah salah satu tokoh paling terkenal dalam sejarah karena kekejamannya. Bahkan kesadisannya pun turut digambarkan dalam film Bathory: Countess of Blood yang dirilis pada tahun 2008 lalu.
Kisah maniak kejamnya ini pun mengacu pada ingin terus mempertahankan kecantikannya dan ingin terus tampil muda. Ia juga bahkan terobsesi dengan darah gadis-gadis muda. Kabarnya Elizabeth juga membunuh gadis sebanyak 600 korban.
Modus yang dilakukan Elizabeth saat mengumpulkan gadis-gadis perawan adalah dengan cara membuka kesempatan kerja besar-besaran di Istana. Tentu, ini menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian orang terlebih bisa mengabdi pada ratunya. Namun, naasnya niat yang baik mereka itu justru membuat mereka disiksa keji hingga meninggal dunia.
Ada cerita yang menyebutkan bahwa ia juga sempat mandi berendam dengan darah-darah para gadis di bak mandinya. Seramnya lagi, semua gadis yang dibunuh pun dalam keadaan mengenaskan hingga kehabisan darah.
Bahkan selama masa penangkapan, para pengawal menemukan seorang gadis yang pucat kehabisan darah tergeletak di atas meja makan, seorang lainnya masih hidup namun sudah sekarat yang ditemukan terikat di tiang dengan kedua urat nadinya disayat hingga meneteskan darah.
Kemudian, mereka juga menemukan hal yang tak terduga di sekitar area penjara istana, mereka ditemukan belasan gadis yang masih hidup dan sedang ditahan menunggu giliran untuk dibunuh.
Lalu, di sekitar ruangan basement ditemukan lebih dari 50 mayat wanita yang sebagian besar sudah mulai membusuk dan mengeluarkan bau.
Misi Penangkapan Elizabeth Bathory dan Antek-anteknya
Sebelum penangkapan dilakukan, seperti yang diketahui bahwa Elizabeth Bathory melancarkan misi jahatnya ini tidak sendirian, ia ditemani oleh empat pelayannya yang setia. Hingga pada tanggal 29 Desember 1610, ia bersama para pelayannya ditangkap oleh Thurzo. Dari keempat kaki tangannya mereka pun sempat mengaku dan diadili. Ketiga orang dieksekusi dan satu lainnya dipenjara seumur hidup.
Tetapi sayangnya, Elizabeth sendiri tidak pernah diadili atas perbuatan kejamnya. Hal ini dikarenakan dia masih berstatus bangsawan dan skandal yang terjadi kemudian meyakinkan Thurzó untuk mengurungnya di dalam Kastil Čachtice hingga akhir hayatnya.
Di tanggal 30 Desember 1610, pasukan tentara menyerbu istana Bathory dan menemukan banyak mayat dengan kondisi yang mengenaskan di sekitar ruangan rahasia di istana. Diperkirakan bahwa dia telah membunuh hampir 650 korban.
Akhirnya, sosok maniak darah, Elizabeth menghembuskan napas terakhirnya pada tahun 1614 di saat ia berusia 54 tahun. Ia ditemukan tewas dipenjara dengan keadaan telungkup.
Kekejian sang ratu inilah menjadi salah satu legenda paling menyeramkan sepanjang Sejarah kaum bangsawan hingga di tahun 2008 resmi dirilis film yang terinspirasi dari sosok Elizabeth Bathory yang diberi judul ‘Bathory: Countess of Blood’ dan ‘The Countess’ yang rilis pada tahun 2009 lalu.
Dalam film ‘Bathory: Countess of Blood’ dan ‘The Countess’ ini juga menampilkan nuansa seram, kejam dan gelap dari sang putri. Kamu juga akan melihat adegan-adegan yang mengerikan ketika mereka membantai para gadis perawan untuk diambil darahnya.
Banyak orang yang beranggapan bahwa kisah nyata dari Elizabeth Bathory merupakan kejadian yang mengandung aliran satanisme. Lalu, bagaimana menurutmu? Apakah ini mengandung aliran sanatisme atau hanya sekedar psikis yang terganggu?