Terlepas dari keindahan dan panorama luar biasa alam pegunungan, beredar banyak pengalaman mistis di Gunung Salak. Nama Gunung Salak sendiri ada dua versi, pertama mengatakan itu berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Salaka yang berarti Perak.
Versi kedua mengatakan bahwa di lereng gunung berdiri sebuah kerajaan bernama Salakanagara, ini sekitar abad 4 dan 5 masehi. Gunung Salak membentang antara Kabupaten Sukabumi hingga Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Melihat sejarah sebelumnya, pada 9 Mei 2012, Pesawat Sukhoi jatuh di gunung ini. Beredar juga berbagai kejanggalan dan cerita horor di gunung ini. Seorang pendaki bernama Bang Rey, dalam sebuah podcast Besok Pagi, mengungkapkan pengalaman mistis di Gunung Salak.
Pengalaman Mistis di Gunung Salak
Latar belakang Bang Rey merupakan seorang pendaki yang berasal dari Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Bang Rey berangkat dari Jakarta menuju Gunung Salak dalam keadaan yang sejatinya sudah tidak fit (kelelahan).
Ditambah lagi, melewati jalur yang tidak biasanya, yaitu jalur Cimelati. Dari kacamata Bang Rey sendiri, mungkin tidak terasa kejanggalan apapun. Namun, dari sudut pandang tim yang ikut, itu benar-benar horor dan mengerikan.
Cerita bermula pada 9 Juli 2023, anggota tim keseluruhan yang berjumlah 26, naik gunung setelah subuh. Bang Rey terpaksa istirahat dan berhenti di Pos 4 lantaran keadaan semakin buruk, bahkan ia hampir pingsan. Sementara itu ia membiarkan teman-teman dalam tim terus naik.
Setelah istirahat, pada akhirnya ia memutuskan untuk turun sendirian karena sudah pingsan beberapa kali. Tetapi saat perjalanan turun itu malah terjadi insiden kecelakaan. Kaki kiri Bang Rey terkilir, dengkul terluka, dan jalan pun harus ngesot.
Untungnya, saat itu ia berpapasan dengan 3 orang pendaki yang sama-sama turun. Salah seorang buru-buru turun untuk mengabarkan kepada Ranger bahwa ada yang mengalami cedera. Kejadian tak mengenakkan lantas muncul bertubi-tubi setelah itu.
Pengalaman Mistis di Gunung Salak Bertemu Sosok Pendaki
Gunung Salak angker dan itu memang sudah terkenal. Waktu turun, Bang Rey sempat membeli jamu ke sesosok perempuan. Ia minum jamu air jahe dan membayarnya. Di pandangan Bang Rey, itu manusia, tetapi di pandangan teman-temannya itu bukanlah manusia. Sebab di jalur pendakian sama sekali tidak ada yang menjual jamu.
Waktu Bang Rey ketemu dengan penjual jamu yang bernama Imas, itu masih sebelum zuhur, artinya masih terang-benderang. Seiring dengan perjalanan turun, Bang Rey bertemu sosok anak kecil yang berada rumpun bambu Hutan Damar Gunung Salak.
Ia hanya mengatakan saya mau turun, dan fokus ke trak sambil bertumpu hanya dengan satu kaki kanan. Akhirnya sampai di Pos 1, melewati itu ada shelter yang justru semakin banyak sosok yang berseliweran. Bang Rey turun, berpapasan lagi dengan anak kecil ada ibunya, anak kecil ada bapaknya, serta sosok laki-laki yang pakai pakaian silat.
Waktu masih zuhur itu, pada akhirnya Bang Rey berhasil sampai di mushola dan tempat istirahat. Meski dalam pendakian sampai ditinggal sendiri, Bang Rey tidak ada masalah dengan itu. Sebab menurutnya itu berasal dari kesalahannya sendiri, dalam keadaan sangat kelelahan memaksa tetap naik, dan pada akhirnya cedera.
Sampai Rumah Baru Berani Cerita
Pengalaman dalam perjalanan turun itu Bang Rey ceritakan kepada anggota keluarga di rumah. Yang penting semuanya selamat, dan tidak ada hal yang sangat buruk terjadi meski Bang Rey merasa ada yang mengikutinya.
Itulah pengalaman mistis di Gunung Salak yang berasal dari seorang pendaki bernama Bang Rey. Sedangkan untuk pantangan Gunung Salak ada 2, yaitu tidak boleh memetik bunga anggrek dan tidak boleh menyebut salak sembarangan.