Beranda Kisah Nyata Dihukum Karena Benar, Galileo Galilei Dukung Teori Heliosentris
Kisah Nyata

Dihukum Karena Benar, Galileo Galilei Dukung Teori Heliosentris

Galileo Galilei, seorang matematikawan, fisikawan, dan astronom kondang yang justru mendapat hukuman karena mengungkapkan kebenaran.

Dihukum Karena Benar, Galileo Galilei Dukung Teori Heliosentris

Galileo Galilei adalah seorang matematikawan dan fisikawan asal Italia, ia hidup pada 15 Februari 1564 hingga 8 Januari 1642. Mungkin tidak banyak yang mengenal sosoknya, tetapi pada kesempatan kali ini, Aneh Tapi Nyata akan membahasnya untuk kalian.

Bahwa Galileo juga merupakan astronom terkenal yang mendukung penuh teori heliosentris. Sebelum lebih lanjut, mari pahami apa itu teori heliosentris dan apa bedanya dengan geosentris.

Heliosentris adalah teori yang menganggap matahari sebagai pusat tata surya, sedangkan geosentris sebaliknya, bumi adalah pusat tata surya. Teori heliosentris pertama kali diungkapkan oleh ilmuwan Muslim, Ibn Al-Shatir.

Namun, sejarah lebih akrab menulis penemu teori heliosentris adalah Nicholas Copernicus. Peranan Galileo adalah mendukung kebenaran teori tersebut, yang mana masyarakat saat itu lebih condong pada teori geosentris.

Tentu saja, upaya mendukung teori tidak semudah berpendapat di media sosial sekarang, sebab mendukung sebuah teori apalagi yang bertentangan dengan dogma agama Kristen, artinya harus siap mendapat sanksi.

Sesuatu yang melenceng dari apa yang agama tentukan, adalah sesuatu yang sesat. Waktu itu dogma agama benar-benar kuat dan mengikat. Kita tidak akan menemukan apa yang dinamakan sebagai kebebasan berpendapat.

Sejarah Galileo Galilei Dihukum Karena Benar

Nama Galileo hanya salah satunya yang berpendapat akan teori, dianggap sesat dan mendapat hukuman, namun ternyata terbukti kebenarannya. Nama ilmuwan yang terkenal lainnya ada Aristarchus, Antoine Lavoisier, Giordano Bruno, bahkan Albert Einstein.

Mungkin kita akan mengatakan, mengapa Galileo tidak memilih menikmati buah zaitun dan anggur yang lezat daripada mengkritik gereja yang jelas-jelas punya kuasa purna?

Ia memang seperti tokoh out of the box lainnya, contohnya Karl Marx yang mengemukakan teori tentang sosialisme tetapi ia justru asosial. Galileo berasal dari latar belakang keluarga sederhana, ayahnya musisi yang sama-sama suka matematis.

Melihat sejarah awal perkembangan filsafat, masa hidup Galileo adalah zaman Renaissance dengan dominasi dogma agama. Jika gereja sudah mengeluarkan dalil, maka seluruh masyarakat mau tidak mau, suka tidak suka, harus tetap mengikuti.

Galileo benar-benar paham risiko jika menantang dalil tersebut. Namun ia tidak gentar, dan harus menghabiskan sisa hidupnya setelah mendukung teori heliosentris sebagai penjara rumah.

Mari kita luruskan, saat itu gereja percaya bahwa bumi adalah pusat tata surya (geosentris). Tetapi berdasarkan penelitian dan perhitungan matematis, Galileo percaya pada teori heliosentris yang dipopulerkan Nicholas Copernicus bahwa matahari yang menjadi pusatnya.

Galileo Galilei Dihukum oleh Gereja pada 1633

Pada 13 Februari 1633, pendapat Galileo yang mendukung teori heliosentris mendapat klaim bidah dari gereja. Ya, bidah tidak hanya istilah dalam Islam, tetapi tindakan atau tindakan yang bertentangan dengan ajaran dogma gereja.

Dua bulan berikutnya, Galileo menjalani inkuisisi gereja, tepatnya April 1963. Ia dinyatakan sesat dan bersalah, dan pada akhirnya memperoleh hukuman. Ia mendapat hukuman berupa penjara, selanjutnya menjadi tahanan rumah sampai akhir hidupnya.

Namun bukan namanya ilmuwan kondang kalau tidak cerdas dan punya sikap menantang. Galileo tetap menerbitkan buku dan penelitian terbarunya dengan cara sembunyi-sembunyi.

Hingga pada akhirnya ilmuwan dunia menaruh perhatian pada penelitian Galileo. Para ilmuwan mengunjunginya di rumah tempat Galileo menjalani masa hukuman tersebut.

Kematian Galileo Galilei pada 8 Januari 1642 karena sakit, dengan status masih sebagai tahanan rumah. Lantas, bagaimana reaksi gereja saat mengetahui teori heliosentris ternyata benar?

Reaksi Gereja Katolik tentang Kebenaran Heliosentris

Ini cukup emosional, karena gereja baru menyadari bahwa teori heliosentris benar adanya, pihaknya kemudian memberi pengakuan serta ungkapan menyesal setelah 350 tahun berlalu.

Pada 31 Oktober 1992 (sekitar 350 tahun setelah kematian Galileo Galilei), gereja melalui Paus Yohanes Paulus II menyatakan ungkapan bersalah yang dilakukan gereja kepada Galileo.

Ironis, ya, lalu gereja berencana memberikan penghormatan dengan mendirikan patung Galileo di Vatikan pada 2008 lalu. Sayangnya, setelah rencana itu tersebar ke publik, satu bulan kemudian gereja membatalkannya.

Terlepas dari benar atau salah teori heliosentris, tetap ada teori konspirasi lain yang membuka pandangan baru tentang tata surya. Misalnya bahwa Neil Amstrong (alien), tidak benar-benar mendarat di bulan. Atau bahwa NASA sebenarnya tidak pernah keluar bumi.

Atau konsep lain tentang flat earth (bumi datar), kubah bumi, dan rahasia alam semesta yang lain. Kami di Aneh Tapi Nyata, akan memberikan update tentang misteri yang aneh tersebut, tetapi nyata adanya.

Jika Anda sendiri, apakah percaya bahwa matahari sebagai pusat tata surya? Coba pikirkan dengan mempertimbangkan NASA tidak pernah benar-benar keluar dari bumi, apakah bumi benar-benar berbentuk bulat?

Kisah Galileo Galilei di atas menjadi bukti realistis akan ungkapan, berani benar walaupun sendiri. Masih ada banyak sekali misteri di sekitar kita, baik di dalam laut maupun di atas langit, semuanya tersembunyi di balik tabir rahasia yang berlapis-lapis.

Sebelumnya

5 Misteri Segitiga Bermuda yang Belum Terpecahkan

Selanjutnya

Terkenal dengan Cerita-cerita Seramnya, Berikut Urban Legend yang Menghantui Indonesia

Leave a Reply

Aneh Tapi Nyata
advertisement
advertisement